Penggunaan Wi-fi aman-aman Saja

Kamis, 20 Desember 2007

Trend penggunaan hostspot di berbagai tempat, termasuk cafe dan rumah makan, kian berkembang. Bahkan menjadi bagian fasilitas yang mau tak mau harus ada di tempat orang bersantai. Ini bukti bahwa teknologi informasi makin tak bisa dipisahkan dengan kehidupan.



Yang kemudian menjadi isui, adalah penggunaan Wi-fi (wireless fidelity) yang kemudian dikenal sebagai jaringan lokal nirkabel semakin populer terutama di negara-negara maju dan berkembang. dengan wi-fi kita mampu masuk ke jaringan internet tanpa harus repot menyambungkan kabel dari komputer ke line telepon. Enak kan!

Namun dibalik kemudahan yang kemudian menjadi trend itu, ada anggapan masyarakat bahwa teknologi Wi-fi bisa berdampak negatif bagi kesehatan. ada yang menganggap, radiasi elektro magnetik dari wi-fi bisa menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, misalnya nyeri di kepala, gangguan tidur dan mual-mual, terutama bagi mereka electrosensitive.

Benarkah demikian? Namun kalangan ahli lain menyatakan jangan buru-buru memvonis. Sir William Stewart, ketua Health Protection Agency, seperti yang diungkapkan BBC Progamme Panorama, jangan terlalu khawatir, katanya. Sebab hingga saat ini belum ada bukti pasti bahwa ponsel dan Wi-fi menyebabkan kesehatan terganggu.

Ahli lainnya, Professor Lawrie Challis, dari Nottingham University yang juga menjabat sebagai ketua Mobile Telecommunications and Health Research (MTHR) menyatakan: "Bahwa radiasi elektro magnetik dari Wi-fi sangat kecil, pemancarnya juga berkekuatan rendah, selain itu masih ada jarak dengan tubuh.

Memang bisa jadi radiasi elektro magnetik sangat dekat dengan tubuh, ketika kita menggunakan notebook, namun setiap orang tua akan meminta anak mereka untuk tidak terlalu sering menggunakan ponsel mereka dan selalu meminta mereka untuk menaruh notebook di atas meja, bukan di pangkuan, jika mereka berinternet terlalu lama.

Masih penasaran soal itu, tim panorama BBC mengunjungi sebuah sekolah di Norwich, yang memiliki seribu siswa. Di tempat itu membandingkan tingkat radiasi dari ponsel dan penggunaan Wi-fi di dalam kelas. Hasilnya menunjukkan raidiasi dari ponsel dan penggunaan Wi-fi di dalam kelas tiga kali lebih besar dibanding pancaran yang dikeluarkan ponsel.

ahli kesehatan lain, Professor Malcolm Sperrin mengatakan sinyal Wi-fi yang lebih besar tiga kali lipat dibanding radiasi ponsel di suatu sekolah masih belum relevan, karena belum ditemukan pengaruhnya terhadap kesehatan.

"Wi-fi adalah teknologi yang menggunakan gelombang elektromagnetik rendah, yang sebanding dengan oven microwave, bahkan 100 ribu kali lebih rendah dari microwave."

Dijelaskan, tipe radiasi yang dipancarkan gelombang radio (Wi-fi), microwaves, dan ponsel telah menunukkan kenaikan level temperatur jaringan yang sangat tinggi, yang biasa disebut thermal inter action, namun masih belum ada bukti level tersebut menyebabkan kerusakan.

Health Prtotection Agency menyebutkan duduk di ruangan yang memiliki hotspot selama setahun sebanding dengan gelombang radio yang dipancarkan saat bercakap-cakap dengan ponsel selama dua puluh menit.

Proffesor Will J Stewart, rekan dari Royal Academy of Engineering, yang mengatakan, bahwa ilmu pengetahuan telah mempelajari pengaruh ponsel bagi kesehatan selama bertahun-tahun dan kekhawatiran akan dampak radiasi ponsel masih sangat kecil.

Maka disimpulkan, bahwa jika Wi-fi digunakan dalam batas yang wajar tak akan ada pengaruhnya bagi kesehatan dalam waktu yang lama. Namun bukan berarti semua radiasi elektromagnerik tak berbahaya, misalnya sinar matahari yang terbukti menyebabkan kanker kulit, jadi jika Anda menggunakan notebook saat berjemur di pantai, ada baiknya mencari tempat yang teduh. Maka yang justru dikhawatirkan Sperrin bukan pada gelombang Wi-fi, namun pada perilaku penggunaan notebook, dan panas yang dihasilkan alat tersebut pada beberapa bagian sensitif tubuh.



0 komentar:

 
TempatWeb.blogspot.com Dikelola oleh Scoziban Production                TempatWeb.blogspot.com